SIBERMANADO - Penutupan sejumlah ruas jalan menuju pusat perbelanjaan di Kotamobagu oleh Pemkot Kotamobagu sejak 2 Agustus lalu yang dilakukan 1X24 Jam, menuai sorotan dari staf khusus Gubernur Sulut bidang ekonomi Firasat Mokodompit SE.
Kepada awak media SiberManado.Com, mantan Dirut PD Gadasera ini menyampaikan keprihatinan yang mendalam.
"Selaku staf khusus bidang ekonomi, saya sampaikan keprihatinan mendalam atas penutupan jalan menuju pusat perbelanjaan di kotamobagu oleh pemkot," kata Firasat, Selasa (16/8/2022).
Firasat meminta Pemkot Kotamobagu jangan arogan.
"Seharusnya jangan ada penutupan jalan jika berniat memindahkan pedagang dari pasar Serasi ke pasar tradisional yang ada di Genggulang dan Poyowa," ungkapnya.
"Dampak keputusan pemkot ini berimplikasi pada pedagang, pelaku usaha di sekitar lokasi penutupan jalan. Ingat, mereka membayar pajak, bayar retribusi, mereka miliki izin berusaha, konyol sekali jika hantam kromo seperti ini. Apa pemkot yang akan membayar kerugian yang dialami rakyat," tegas Firasat.
Ingat, hari ini kita bicara krisis ekonomi globlal, inflasi sulut kisaran 4% dan nasional 6%, serta asean 7 %. Kok teganya pemkot kotamobagu keluarkan kebijakan menutup akses jalan menuju pusat perbelanjaan/pertokoan, ungkap Firasat.
Untuk diketahui, penutupan jalan menuju pusat perbelanjaan/pertokoan oleh pemkot kotamobagu diberlakukan sejak 2 Agustus 2022 lalu.
Artikel Terkait
Warga dan Pedagang Pasar Serasi Kotamobagu Gelar Demo Protes Kebijakan Walikota Tatong Bara
Kejari Tegaskan Walikota Kotamobagu Potensi Diperiksa Kasus Korupsi Pasar Kuliner