SIBER MANADO - Kabid Humas Polda Ternate, Michael Irwan Tamsil, membantah berita sejumlah media yang memberitakan bayi bernama Alfatar, jadi korban kena gas air mata Polisi saat amankan demo.
Demo mahasiswa terjadi 18 April 2020 di Ternate, memprotes kenaikan harga BBM yang menjadi isu nasional berapa waktu terakhir.
Tamsil menjelaskan, bahwa pembubaran dilakukan karena massa aksi sudah mulai anarkis dan melakukan pelemparan terhadap petugas, bahkan berlarian ke rumah-rumah warga sekitar.
“Hal tersebut membuat panik dan kaget masyarakat yang tidak tahu, begitu juga yang dialami oleh bayi tersebut (menangis-red), akan tetapi diisukan terkena gas air mata," ucap Michael Irwan Tamsil.
Baca Juga: Awas! Ini Aplikasi Shalat dan Azan yang Mencuri Data Penggunanya
“Melihat ada orang membawa senjata tajam, petugas mengamankan yang bersangkutan," kata Michael Irwan Tamsil.
Istrinya yang melihat ayah dari anaknya jadi sasaran Polisi, menjadi tambah panik sehingga menyampaikan anaknya terkena gas air mata, padahal hal tersebut tidak benar adanya.
Tim kesehatan dari Biddokkes Polda Maluku Utara langsung melakukan pemeriksaan terhadap kondisi bayi tersebut dan dinyatakan bahwa kondisi baik dan sehat dan tidak menghirup gas air mata sebagaimana diberitakan beberapa media di Ternate.
Artikel Terkait
Unai Emery Senang Permalukan Mereka yang Merendahkan Villareal Saat Kalahkan Bayern Muenchen
Karyawan PT JRBM Bakan Buka Puasa Bersama dan Santuni Anak Yatim Panti Asuhan Pononiungan Bolmong
KontraS Beri Julukan Penjahat Demokrasi kepada Menteri di Kabinet Jokowi-Amin, Rocky Gerung: Cocok
King Faaz Makin Bersinar, Galih Ginanjar Menyesal dan Akui Perceraian dengan Fairuz A Rafiq adalah Kesalahan